Selasa, 14 Februari 2012

POKOK ANGGUR YANG BENAR

BAB I

POKOK ANGGUR YANG BENAR

Dalam surat Yohanes 10 Tuhan Yesus menyatakan diri, “Akulah Pintu” dan “Akulah Gembala yang baik” tetapi Yohanes 15:1dan 8 mempunyai istilah yang penting sekali, yang saling mengisi dan menjelaskan satu dengan yang lain. Ayat 1 mengatakan tentang “yang benar” yaitu kualitas kesejatian. Sedangkan ayat 8 menyebutkan “banyak” yaitu jumlah atau kuantitas. Kualitas dan kuantitas saling melengkapi.

Yesus mengatakan, “Akulah pokok anggur yang sejati” dan” Kamu harus berbuah banyak”. Gereja selalu menjadi timpang dan tidak seimbang karena hanya menekankan salah satu aspek saja entah itu dan kualitas atau kuantitas.

Istilah aku adalah, yang diucapkan Yesus selalu merupakan suatu pengenalan diri kristus dalam satu esensi Illahi yang sejati dan kekal. Dalam Kel. 2:14, Tuhan berfirman kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Allah menyatakan dengan tuntas, I AM THAT I AM, Ia adalah Allah yang tidak berubah.

Yesus mengatakan, “Aku adalah pokok anggur yang sejati.” Istilah ini adalah menunjukkan fakta, bukan hanya teori: menyatakan Hidup, Kelakuan, bukan mimpi, dan memuliakan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Alkitab mengatakan bahwa iman yangb sejati dibangun diatas Alkitab. Jika kita tidak berubah, maka alternatif.

BAB II

RAHASIA HIDUP BERBUAH

Berbuah merupakan suatu tanda. Ini merupakan suatu tanda perbedaaan antara ciptaan Allah dan buatan tangan manusia. Disini adalah satu kehendak Tuhan yaitu agar kita menjadi orang Kristen yang berbuah karena buah merupakan Tanda kehidupan, Tanda pertumbuhan, Tanda kematangan, Tanda dari jenis, Tanda derajat hidup yang baru. Sebagai mana kita seorang Kristen kita harus berdoa supaya kita dapat digarap oleh Tuhan sehingga bertumbuh, betul-betul mengerti dan betul-betul menghaasilkan buah secara alamiah seperti apa yang diinginkan oleh Tuhan Yesus. Pada surat Yohanes 15 memiliki tempat tersendiri, karna didalamnya mengajar bahwa hidup yang berbuah yaitu hidup sesudah di penuhi Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus kita tidak bisa hidup suci,dan kita harus memiliki buah yang sungguh-sungguh, kuasa dan pelengkapan untuk berani memberitakan Injil. Tuhan Yesus mengajak kita tentang prinsip bagaimana berbuah seperti senantiasa berada dalam Tuhan, Suci dalam Firman, pemotongan dan pembersihan daun.

BAB III

BUAH-BUAH ORANG KRISTEN

Sebagai Orang beriman kepada Yesus Kristus harus menjalankan yang namanya kelakuan baik. Sehngga Alkitab memberikan pengajaran akan hidup berbuah yang sempurna dan limmpah adanya seeperti buah pertobatan maka buah pertobatan menumbuhkan Iman, Menggerakan Emosi, Menaklukan Diri kepada kebenara Firman Tuhan. Dan Buah pengudusan, Buah Terang, Buah Kebenaran, atau Keadilan Buah bibir, dan Buah sejahtra harus taat pada ajaran-ajaran Tuhan dan juga atas Displin Tuhan.

Orang Kristen yang tidak mau didisplin oleh Tuhan, tak mungkin menjadi orang kristenyang baik. Jangan kira setelah menjadi orang Kristen, anda boleh leluasan berbuat dosa. Orang yang melarikan diri dari displin Tuhan, bahkan mau mencari gereja yang menyenangkan diri dan tidak menerapkan disiplin, tak ada kemungkinan bertumbuh dalam kerohaniannya.

Prinsip Alkitab mengatakan supaya kita menerima ajaran dan menanggung hukuman. Para hamba Tuhan yang melayani dalam khotbah harus memberi keseimbangan antara pengajaran tentang kasih Allah dan pengajaran tentang hukuman Allah, jangan mengkhotbahkan hal yang satu dan meninggalkan yang lainnya. Setelah ajaran dari Tuhan anda terima, maka anda akan mempunyai kestabilan.

BAB IV

SIFAT DAN KARYA ROH KUDUS

Setiap buah mengandung benih, dan didalam benih mengandung hidup yang baru berbuah lagi.Orang yang bijksana adalah orang yang selalu berinisiatif dalam segala hal segala yang bijak dan bermoral. Yesus Kristus adalah sumberdari pemilihan atas. Umat yang diselamatkan, Kristus adalah sumber dari anugrah: Allah berkata “Aku akan memilih siapa yang kupilih dan aku akan memberikan anugrah, dan berbeda kasihan kepada siapa aku berbelas kasihan.” Kiita dipilih Tuhan supaya dikirim pergi, dan menghasilkan buah. Tuhan Yesus mengharapkan kita agar berbuah bukan dalam hal buah kedagingan seperti yang dikatakan dalam Alkitab yakni Percabulan, Kecemaran, Hawa Nafsu, Penyembahan Berhala, Sihir, Perseteruan, Perselisihan, Iri hati, Amarah, Kepentingan diri sendiri, Percideraan, Roh pemecah, Kedengkian, Kemabukan, Pesta Pora dan sebagainya.

Tuhan Berfirman dalam (Galatia 5:9-20). Barang siapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.Tetapi yang sebenarnya Tuhan Yesus mengharapkan kita agar berbuh Roh.

Segala kelembutan, suka cita, Kedamaian, dan cinta kasih disebut sebagai buah roh kudus dan bukan buah manusia. Kita sebagi orang Kristen kita harus melaksanakan kewajib yang ditetapkan bagi kita masing-masing setelah kita melaksanakan dan menjalankan Tanggung jawab kita tersebut dan kerjakan, maka seharusnya kita mengetahui bahwa itu berasal dari Anugrah Tuhan.

Buah Roh Kudus hanya satu, tetapi memiliki Sembilan Macam rasa. Artinya bahwa buah Roh Kudus berasal dari dalam dan tidak ditambah dari luar. Yang dari dalam berasal dari pengaliran Hidup, tetapi yang dari luar adalah Tambahan. Berbuah berarti mengeluarkan satu hidup yang mengandung banyak macam sifat yang bijak. Sifat rendah hati orang Kristen seharusnya berbeda dengan orang-orang moralis. Segala moral dan kebajikan yang berasal dari Alkitab tidak bisa ditiru dan dipalsukan.

Ketaatan yang menghasilkan perubahan dan taat kepada Roh Kudus, barulah kita dapat mengalami hidup yang semaksimal mungkin.Roh Kudus berbuah melalui ketaatan. Buah Roh Kudus berbeda dengan buah Kebudayaan. Buah Kebudayaan adalah akibat dari perubahan moral yang di pelajari dari luar diri manusia. Barangsiapa mempunyai Buah Roh Kudus akan bebas keseluruh dunia.

BAB V

BUAH ROH KUDUS

Disini kita dapat melihat tentang buah-buah Roh Kudus seperti:

1. Kasih, merupakan kata yang paling penting dan mendasar. Sifat Ilahi akan memancar dari seseorang yang taat kepada roh kudus.Allah yang mewahyukan Alkitab adalah kasih.Buah Roh kudus yang pertama dinyatakan melalui kasih, kasih yang bukan hanya teori dan perkataan belaka, tetapi nyata dalam tindakan. Jika ada cinta kasih dalam hati kita hendaklah itu bukan menjadi satu modal untuk mencari keuntungan.

2. Sukacita, Alkitab sering memakai sukacita, tetapi bukan bersenang-senang. Senang hna kesenangan yang menempel dari luar, tetapi sukacita berasal dari hati yang memanar keluar.Pada waktu hidup kita dikoreksi dan diperbaharui oleh Tuhan, kita merasa tidak enak dan tidak bebas. Tetapi disiplin Tuhan mengakibatkan kita mengalami sukacita yang sungguh-sungguh yang penting adalah ketaatan.

3. Damai Sejahtra, Damai sejahtra yang sesungguhnya tidak dipengaruhi oleh ancaman dan kesulitan apapun dari luar.

4. Kesabaran, Kesabaran memiliki arti yang lebih dalam lagi, yaitu ketekunan yang melihat dengan pengharapan sehingga bias menerima sesuatu pada pada saaat yang sulit.

5. Kemurahan, Kemurahan merupakan sesuatu yang berharga tinggi tetapi rela diberikan kepada orang lain. Kemurahan yang dianggap murah berarti sudah berubah dari konsep aslinya.

6. Kebaikan, Kebaikan yang sejati adalah kebaikan yang tidak menghiraukan pamrih ataupun balasan. Kebaikan yang sejati mengalir dari motifasi yang suci, yang rela mengorbankan diri sendiri sehingga membangun orang lain.

7. Kesetian, adalah satu kesungguhan untuk tetap jujur dan teus menerus bertanggung jawab dihadapan kebenaran, berpegang pada kebenaran.

8. Kelemah Lembutan, Lemah berarti tidak mempunyai kekuatan tapi lembut berarti mempunyai kekuatan untuk menaklukkan diri kepada pimpinan Tuhan.

9. Penguasaan Diri, Berarti Roh Kudus memimpin sehingga kita biasa digerakkan, dicerahkan dan diurapi-Nya.Ini berarti suatu hal yang paling tinggi.

BAB VI

BUAH INJIL

Buah Injil adalah membawa orang lain pada Tuhan. Injil itu berbuah dan berkembang diserluruh dunia, demikian juga diantara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenalnya kasih karunia Allah dengan sebenarnya (Kol 1:6b)

Hidup dan hidup yang berkelimpahan adalah dua hal yang berbeda. Jika kita memiliki hidup yang berkelimpahan, maka bukan saja kita dapat menjaga diri, tetapi juga mempunhyai kekuatan lebih untuk melayani orang lain dan kerelaan untuk melayani. Hidup berkelimpahan dapat dilihat pada orang Kristen yang segala pekerjaan beres, melayani dengan giat, berdoa untuk orang lain.

Sebagai kita orang Kristen kita harus hidup pada Tuhan, hidup bagi orang lain, hidup dengan membagi-bagikan diri dan mengorbankan diri untuk kebaikan orang lain. Tanpa kuasa roh kudus tidak ada seorangpun yang dapat berhasil menjadi saksi kristus. Seseorang mengejar sesuatu karena bernilai dan dengan hati yang serius supaya kita jangan binasa dan harus kita cinta pada Tuhan karena itulah yang mendorong kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar