BAB I
INJIL MATIUS
1.Latar Belakang
Injil Matius merupakan Injil yang pertama dan karya yang maha indah. Injil Matius ini menggabungkan kecakapan luar biasa dari manusia dengan pimpinan yang penuh hikmat dari Tuhan dan juga sangat berbeda, baik dari Matius maupun Lukas.[1]
2. Penulis
Tidak pernah dalam Injil pertama ini disebut secara terang-terangan sebagai penulisnya, tetapi para penulis gereja yang pertama yang membahas kepenulisan Injil menetapkan Injil pertama ini sebagai hasil karya Matius. Eusebius (± tahun 325) mengutip Papias (± tahun 100) yang kanon mengatakan bahwa Matius telah menyusun ajaran Tuhan dalam bahasa Aram, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani oleh masing-masing orang semampu mereka. Ireneus, sekitar tahun 150 sebelum Eusebius, mengatakan bahwa Matius juga menulis sebuah injil bagi orang Ibrani dala bahasa daerah mereka, sehingga dapat disimpulkan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius yang adalah murid Yesus sendiri.[2]
3. Tanggal dan Tempat Penulis
Kalau pendapat bahwa Matius tergantung dari Matius-Aram di kesampingkan dan diterima bahwa Matius menggunakan Markus sebagai sumbernya (Matius ditulis sekitar tahun 68), maka penulisan Injil pertama mesti terjadi sesudah tahun 70. dengan demikian tahun 70 dapat diambil sebagai batas awal penulisan. Beberapa petunjuk lain dapat dipakai untuk mencari tahun penulis secara lebih persis. Penggambaran runtuhnya Yerusalem (tahun 70 M) pada Matius 22:7 (yang tidak terdapat pada teks sejajar Luk. 14:16-20 ).
Tempat penulisan kitab ini tidak dapat ditentukan dengan pasti. Dengan mempertimbangkan ciri-ciri tulisan dan pribadi pengarang, dapat diperkirakan bahwa Injil Matius ditulis di daerah yang dihuni sebagai besar oleh orang Yahudi, yang biasanya disebut ialah Antiokhia di Siria atau sekitarnya.[3]
4. Penerima
Papias mengatakan bahwa Matius menulis kitabnya dalam bahasa Ibrani. Ini benar jelaslah bahwa Injil Matius ditunjukkan kepada orang Ibrani atau orang Yahudi.
5. Tujuan
Tujuan Injil Matius ini menjelaskan yaitu:
a. Inilah silsilah Yesus kristus, anak Daud, anak Abraham (Mat. 1:1).
b. Menyatakan Tuhan Yesus sebagai Raja.
c. Membela kebenaran Injil terhadap serangan-serangan orang Yahudi.
d. Menyinggung orang-orang Majus dari Timur.
e. Pekabaran Injil, barisan dan penggembalaan.
6. Sutruktur
Injil Matius ini disususn disekitar 5 khotbah besar. Khotbah-khotbah ini diakhiri dengan perkataan: “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, Takjublah……. ” (7:28). Kelima khotbah itu adalah :
a. Khotbah di bukit (5:1-7:27)
b. Pengutusan kedua belas rasul (16:1-42)
c. Perumpamaan-perumpamaan (13:1-52)
d. Khotbah tentang jemaat Allah (18:1-53)
e. Khotbah tentang akhir jaman (23:1-25:46)[4]
BAB II
INJIL MARKUS
1. Latar Belakang
Injil Markus merupakan Injil yang pertama ditulis, bahkan diakui sebagai sumber pokok bagi kedua Injil sinoptik lainnya. Injil Markus ini pada masa dulu cenderung diabaikan oleh jemaat, karena cerita-cerita yang lebih panjang dalam injil Matius dan Injil Lukas lebih disenangi. Hal ini tidak mengherankan, sebab kedua kitab injil tersebut mengandung bagian terbesar dari bahan dalam Injil Markus dan disamping itu masih terdapat banyak informasi lainnya, sehingga Injil Markus ini dianggap sebagai versi yang dipersingkat dari Injil Matius.1
2. Penulis
Menurut kesaksian Papias (sekitar tahun 120), Markus adalah murid dan juru bicara Petrus. Markus mengumpulkan pengajaran-pengajaran (khotbah-khotbah) Petrus sebagai bahan pendukung bagi katekese jemaat.2
Namun si penulis tidak disebut dalam Injil Markus, baik secara langsung, maupun secara tidak langsung. Tetapi tradisi Gereja mula-mula menegaskan dengan suara bulat bahwa si penulis adalah Markus yang disebut dalam Kis. 12:12. Dia adalah murid Petrus (I Pet. 5:13).3
3. Tempat Penulisan
Berdasarkan tradisi kuno mengatakan bahwa Markus menulis Injilnya di Roma. Pendapat ini didukung oleh Ireneus dan klemens dari Aleksandria dimana mereka dengan teliti menghubungkan tulisan Markus tentang Injil dengan rasul Petrus.
4. Penerima
Injil Markus ini jelas ditulis untuk bangsa non Yahudi, karena orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat-istiadat nenek- moyang mereka.4
5. Alasan dan Tujuan kepenulisan
a. Keinginan memelihara Cerita-cerita Petrus sebagai kesaksian yang lenggeng bagi Jemaat,dan
b. Mengingat suatu situasi khusus.5
6. Penekanan
Nampaknya tujuan dari Injil ini yang terutama adalah penginjilan atau penyampaian kabar baik. Cerita-ceritanya yang singkat, ajarannya yang berupa kata-kata bijaksana, penerapan tentang kebenaran mengenang, adalah sesuatu yang lazim digunakan oleh para pengkhotbah di depan umum untuk menceritakan tentang kristus di antara kelompok pendengar yang terdiri dari pelbagai golongan.6
7. Karakteristik khusus
Injil Markus ini bersifat sederhana, ringkas tidak bertele-tele seperti:
- Kelahiran Tuhan Yesus tidak diceritakan
- Khotbah dipersingkat
- Teguran-teguran tidak diceritakan
- Pengurangan-pengurangan yang kecil
- Penambahan-penambahan tertentu.7
8. Susunan Injil Markus
Introduksi :1:1-13
Bagian I :Rahasia Mesias 1:14-8-26
Pewahyuan pribadi Yesus sebagai mesias.
a. Permulaan karya di Galilea 1:14-3:6
b. Puncak karya di Galilea 3:7-6:13
c. Karya di sekitar Galilea 6:14-8:26
Bagian II :Rahasia anak manusia 8:31-16:8(20)
Pewahyuan sengsara Yesus
a. Kaisarea Filipi dan perjalanan
menuju Yerusalem 8:31-10:52
b. Karya di Yerusalem 11:1-13:37
c. kisah Sengsara dan kebangkitan 14:1-16:8(20).8
BAB III
INJIL LUKAS
1. Latar Belakang
Dalam Injil Markus kita tahu bahwa Injil itu berbeda sekali dari Matius, demikian halnya dengan Lukas berbeda dari Matius dan juga dari Markus. Meskipun Pokok Ketiga Kitab itu sama, namun ketiganya tidak diulangi, masing-masing mempunyai fariasi tersendiri yang menarik.
2. Penulis
Tradisi-tradisi yang mengaitkan Injil ketiga dengan seseorang yang bernama Lukas berasal dari abad ke-2 M. kanon muratoria dan prakata anti-marcion pada Injil Lukas, serta Ireneus, Clemen dari Aleksandria, Origenes dan Tertullianus, semuanya menyebut Lukas sebagai penulisnya.1
3. Tanggal dan Tempat Penulis
Injil Lukas dapat dipastikan ditulis sebelum Kisah Para Rasul, hal ini dapat dipertanggung jawabkan bila mana kita katakan bahwa Injil ini ditulis sekitar tahun 60. dan beberapa ahli bahwa kitab ini ditulis sesudah keruntuhan Yerusalem pada tahun 70.
4. Penerima dan Tujuan
Dalam Luk. 1:1 dikatakan bahwa Injil ini dialamatkan kepada Teofilus yang mulia. Kitab ini menjelaskan tentang pengumpulan bahan-bahan, dan apa sebabnya dia menyusun bahan itu dengan teratur. Dan bertujuan supaya Teofilus meyakini kebenaran Firman Tuhan. Dia katakan: supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar(1:4).2
5. Karakteristik
Injil Lukas ini menceritakan kelahiran Tuhan Yesus sedemikian panjang, sebabnya ialah karena Lukas terutama menonjolkan kemanusiaan Tuhan Yesus yang sejati. Dan juga menceritakan panjang lebar kelahiran, masa bayi dan masa Kanak-kanak Tuhan Yesus.
6. Penekanan
Sepanjang Lukas Penekanan kemanusian itu dilakukan dengan tiga jalan yaitu Sifat-sifat kemanusiaan Tuhan Yesus yang tertentu ditonjolkan dalam dirinya, Sifat-sifat yang tertentu itu dijalin dalam ajaran Tuhan Yesus dan kemudian sifat-sifat yang tertentu itu dinyatakan dalam penyajian Cerita-cerita Lukas itu. Dibawah ini contoh-contoh dari ketiga Penekanan itu antara lain:
- Manusia bersandar kepada Allah dalam doa
- Manusia perlu Roh kudus
- Kemanusiaan yang Am
- Kemiskinan Manusia
- Kasih terhadap sesama Manusia.3
7. Garis Besar
Injil Lukas ini mempunyai garis besar antara lain:
- Yesus Disiapkan untuk Pelayanannya (1:1-4:13)
- Pelayanan Yesus di Galilea (4:14-9:50)
- Perjalanan Yesus ke Yerusalem (9:51-19:10)
- Pelayanan Yesus di Yerusalem (19:11-21:38).4
BAB IV
INJIL YOHANES
1. Latar Belakang
Injil Yohanes adalah yang paling berbeda dan mungkin yang paling berharga diantara keempat Injil kanonik. Injil Yohanes isinya sangat dalam, dan bahasanya sederhana sekali, dan tidak ada buku lain yang begitu rupa menunjukkan kombinasi yang indah itu. Dr.A.T Robertsen Alm, sarjana bahasa Yunani PB, mengatakan kitab Injil Yohanes ini “yang paling indah diantara segala kitab”. Pendapat itu benar tapi tidaklah berarti bahwa kitab Matius, Markus dan Lukas kurang indahnya. Keempat injil itu sama-sama indah dan keindahan masing-masing saling melengkapi.1
2. Penulis
Penulis Injil ini adalah Rasul Yohanes. Dia adalah seorang Yahudi yang mengenal Palestina dari dekat. Dia tahu bahwa hubungan antara orang Yahudi dan orang Samaria tak ramah. Tentang dirinya sendiri dia menggarisbawahi bahwa dia adalah saksi mata dari peristiwa-peristiwa yang dilaporkan (1:14,19:35). Jelaslah bahwa dia adalah seorang penonton. Dia tidak hanya melihat apa yang terjadi. Melalui peristiwa-peristiwa itu dia melihat kemuliaan Yesus kristus, dan dengan demikian dapat mengaplikasikan apa yang dilihatnya secara Rohani (1:14-18).2
3. Penanggalan
Para bapak Gereja menyatakan akitab ini ditulis oleh Rasul Yohanes pada akhir kehidupan yang panjang, dan kebanyakan ahli tetap memberikan tanggal penulisnya baginya antara Tahun 70 dan 100 M. Penulis ini tidak ditulis setelah akhir abad pertama, tetapi tidak ada buktinya yang nyata untuk anggapan ini. Robinson mengemukakan pendapatnya mungkin kitab ini merupakan injil tertua dari semua kitab injil, dan dia menempatkan penyusunannya pada masa antara tahun 40-65 M.3
Para ahli penafsiran berpendapat juga bahwa Injil Yohanes ditulis menjelang akhir abad pertama. Itu berarti bahwa tidak mungkin Injil ini ditulis sebelum tahun 70. kalau Yohanes meninggal sekitar tahun 100, ada kemungkinan Injil ini ditulis antara tahun 90 dan 100, karena tradisi gereja mengatakan bahwa Yohanes menyelesaikan Injilnya sebelum dia meninggal. Kalau itu benar, maka Injil Yohanes adalah kitab yang paling mudah dalam seluruh Perjanjian Baru.4
3.Tujuan dan Penekanan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan dari Injil ini adalah untuk mempertahankan suatu keyakinan (apologetik). Semua Injil memang dimaksudkan untuk menanamkan keyakinan pada mereka yang membaca atau mendengar. Orang untuk membacakannya untuk mereka dan penekanan Injil Yohanes ini mempunyai banyak segi khusus yang mendukung penyajian tema utama. Penyataan Yesus terdiri dari tujuan pokok Akulah:
ü Roti hidup 6:35
ü Terang dunia 8:12;9:5
ü Pintu (bagi domba-domba) 10:7
ü Gembala yang baik 10:11,14
ü Kebangkitan dan hidup 11:25
ü Jalan, dan kebenaran, dan hidup 14:6
ü Pokok Anggur yang benar 15:1.5
4. Garis Besar
I. Pengantar (1:1-18) Tema Utamanya adalah Inkranasi Firman
Ø Firman dan tatanan ciptaan (1:1-5)
Ø Firman sebagai pernyataan diri Allah sendiri (1:6-18)
II. Peristiwa-Peristiwa Pengantar (1:19-2:12)
Ø Kesaksian Yohanes Pembaptis (1:19-34)
Ø Pemanggilan murid-murid pertama (1:35-51)
Ø Pernikahan di Kana-tanda 1 (2:1-12)
III. Persiapan Pelayanan (3:1-4:45)
Ø Perjumpaan (2:13:4-45)
Ø Penyembuhan (4:46-5:9)
Ø Tanda-tanda lebih lanjut (6:1-7:1)
Ø Yesus dari hari raya Pondok Daud (7:2-8:59)
Ø Penyembuhan orang yang lahir buta (9:1-41)
Ø Pengajaran tentang Gembala (10:1-42)
Ø Kematian dan Kebangkitan Lazarus (11:1-46)
Ø Perkembangan di sekitar Yerusalem (12:1-50)
Ø
IV. Penderitaan dan Kebangkitan (13:1-21:25)
Ø Perjamuaan terakhir (13:1-17:26)
Ø Penderitaan Yesus (18:1-19:42)
Ø Narasi kebangkitan (20:1-21:25).6
[1] Lih. J Sidlow Baxter, Explore The Book (Jakarta: Cempakan putih, 2007),h.207.
[2] Lih. Merrill C. Tenney, Survei Perj. Baru (Malang: Gandum Mas, 2001),hal.183.
[3] Lih. I. Suharyo Pr, Peng. Injil Sinoptik (Yogyakarta: Kanisius, 2001),h.77-78
[4] Lih. Rev. Ola Tulluan, Ph.D, Introduksi Perj. Baru (Malang: YPPII, 1999),h.35-39
1 Lih. John Drane, Memahami perj.Baru (Jakarta: Gunung Mulia,2001), h.207.
2 Lih. I. Suharyo Pr, peng. Injil Sinoptik (Yogyakarta: Kanisius, 2001), h.50-51.
3 Lih. Rev. Ola Tulluan, Ph.D, Introduksi perj. Baru (Malang: YPPII,1999), h.41.
4 Lih. J. Sidlow Baxter,Explore the Book (Jakarta: Cempaka Putih, 2007), h.175.
5 Lih. John Drane, Memahami perj. Baru (Jakarta: Gunung Mulia, 2001), h.175.
6 Lih. Merrill C. Tenney, Survei Perj. Baru (Malang: Gandum Mas, 2001), h.201.
7 Lih. J. Sidlow Baxter, Explore the Book (Jakarta: Cempaka Putih, 2007), h.154-156.
8 Lih. I.Suharyo Pr, Peng. Injil Sinoptik (Yogyakarta: Kanisius, 2001), h.55-56.
1John Drane, Memahami Perj. Baru (Jakarta: Gunung Mulia, 2001), h.211.
2Rev. Ola Tulluan, Ph.D, Introduksi Perj. Baru (Malang: YPPII, 1999), h.52-54
3J. Sidlow Baxter, Explore the Book (Jakarta: Cempaka Putih, 2007), h.198-202.
4Lih. Rev. Ola Tulluan, Ph.D, Introduksi Perj. Baru (Malang: YPPII, 1999), h.59-60.
1J. Sidlow Baxter, Explore the Book (Jakarta: Cempaka Putih, 2007), h.223.
2Rev. Ola Talluan, Ph.D, IPB (Malang: YPPII, 1999), h.73.
3 John Drane, Memahami Perj. Baru (Jakarta: Gunung Mulia, 2001), h.226-227.
4 Rev. Ola Tulluan, Ph.D, IPB (Malang: YPPII, 1999), h.76-77.
5 Merrill C. Tenney, Survei Perj. Baru (Malang: Gandum Mas, 2001), h.242-244.
6 Donald Guthrie, Pengantar Perj. Baru (Surabaya: Momentum, 2008), h.306-307.
Shalom,membantu.
BalasHapusYaahowu.
Shalom,membantu.
BalasHapusYaahowu.