Bab 1
Pentingnya Pikiran
Dalam kehidupan sehari-hari bahwa semakin lama kita melayani Tuhan dan mempelajari firman-Nya, kita akan semakin mengerti tentang pentingnya pikiran dan perkataan. Selama kita di bumi ini kita perlu mempelajari segi-segi pikiran dan perkataan. Betapapun banyaknya segi-segi yang kita ketahui, selalu ada hal-hal baru untuk dipelajari, dan hal-hal yang telah kita pelajari sebelumnya perlu disegarkan kembali. Arti sesungguhnya dari Amsal 23:7 menurut Alkitab King James Version (KJV) berbunyi, sebagaimana dia seorang manusia berpikir dalam hatinya, demikianlah dia… Terjemahan lain menyatakan “sebagaimana” seorang manusia berpikir dalam hatinya, demikianlah jadinya.” Pikiran adalah pemimpin atau pelopor dari semua tindakan. Roma 8:5 menerangkannya dengan jelas: karena mereka yang menuruti daging dan dikendalaikan oleh hasratnya yang najis menetapakan “pikiran” mereka dan mengejar hal-hal yang memuaskan daging, tetapi mereka yang menuruti Roh dan dikendalikan hasrat dari Roh menetapkan pikiran mereka dan mencari hal-hal yang memuaskan Roh Kudus.
Pikiran adalah medan peperangan. Sangatlah penting agar kita mengatur pikiran kita sesuai dengan pikiran Tuhan. Proses ini akan membutuhkan waktu dan penyelidikan. Kita jangan menyerah, karena sedikit demi sedikit kita akan berubah. Semakin giat kita mengubah pikiran menuju perbaikan , maka kehidupan kita akan berubah menjadi lebih baik. Bila kita mulai memahami rencana Tuhan yang baik bagi kita dalam pemikiran kita, maka kita akan memulai berjalan di dalam rencana itu.
Pikiran Adalah Medan Perang
Dalam Efesus 6:12, kita melihat bahwa kita berada dalam medan perang. Peperangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan melawan iblis dan roh-roh jahat. Musuh kita adalah iblis yang berusaha untuk mengalahkan kita dengan siasat dan tipu daya, melalaui rencana yang diatur rapi dan tipuan yang dipikirkan dengan matang. Iblis adalah pendusta. Yesus menyebut dia “bapa segala dusta dan dari semua yang palsu” (Yoh 8:44). Dia memberi tahu kita hal-hal tentang diri kita, tentang orang lain dan tentang keadaan yang tidak benar.
Iblis mulai menyerang pikiran kita dari pola yang licik dan gagasan, kecurigaan, kebimbangan, ketakutan, rasa ingin tahu, penalaran dan teori kecil yang terus-menerus mendesak. Ingat, dia mempunyai siasat untuk mengalahkan kita dan juga dia tahu siapa kita. Iblis tahu apa yang kita sukai dan yang tidak kita sukai. Dia tahu kegelisaan kita, kelemahan, ketakutan kita dan juga dia tahu hal yang paling mengganggu kita. Dia bersedia meluangkan berapa pun lamanya waktu yang diperlukan untuk mengalahkan kita.
Meruntuhkan Benteng-Benteng
Surat rasul Paulus dalam 2 Kor 10: 4,5, memberi tahu kita bahwa kita mempunyai senjata yang kita butuhkan untuk mengalahkan benteng-benteng iblis. Dalam hal ini kita harus lebih banyak belajar tentang senjata ini karena kita terlibat dalan peperangan, yaitu peperangan rohani. Ayat 5 dengan jelas menunjukkan letak medan perang tempat peperangan ini berkecamuk. Iblis berbantah dengan kita, dia menawarkan sejumlah teori dan alasan-alasan. Jadi, sejauh ini kita melihat bahwa:
Kita terlibat dalam perang, musuh kita adalah iblis, pikiran kita adalah medan peperangan, iblis bekerja keras untuk mendirikan benteng dalam pikiran kita, ia melakukannya melalui siasat dan tipu daya, dia tidak tergesa-gesa, dia melakukan waktu unutk menggarap rencananya, saat ini kita bisa melihat bagaimana pekerjaan iblis dalam sebuah perumpamaan di pihak Marry dan pihak John.
ü Pihak Marry
Marry adalah istri John, mereka berdua ini selalu dalam keadaan marah, pahit dan benci. Masalah Marry terhadap suaminya yaitu dia tidak memahami cara mempersilahkan John menjadi kepala rumah tangga. Marry ini suka duduk di tempat pimpinan, dia ingin mengambil segala keputusan, menangani keuangan dan mendisiplin anak-anak. Dia ingin bekerja supaya dapat mempunyai uang sendiri. Dia bersikap bebas, lantang, suka menuntut dan merengek. Marry ini sudah lama mengenal Yesus tetapi dia sadar bahwa suatu tindakannya itu keliru. Marry tidak dapat mengendalikan tindakannya karena dia tdak dapat mengendalikan pikirannya karena ada benteng-benteng dalam pikirannya yang telah didirikan oleh iblis sejak dini dalam hidupnya.
Di sini Yesus memberi tahu kita cara meraih kemenangan atas dusta iblis. Kita harus memperoleh pengetahuan dari kebenaran Allah dalam diri kita, membarui pikiran kita dengan firman-Nya kemudian menggunakan senjata dari 2 Kor 810:4-5 untuk meruntuhkan benteng-benteng dan setiap kesombongan dan keangkuhan yang meninggikan diri melawan pengenalan akan Allah. Dalam kehidupan kita yang kita andalkan adalah “senjata” yaitu firman Tuhan seperti yang tertulis dalam Matius 4:24 dan juga dua senjata lain yang tersedia bagi kita adalah puji-pujian dan doa.
ü Pihak John
Kisah ini melibatkan juga John, di mana seharusnya John ini menempatkan dirinya sebagai kepala rumah tangga. Allah bermaksud agar dia menjadi imam dari rumah tangganya, tetapi malahan John menyembunyikan diri dari tanggung jawabnya karena dia menghindari yang namanya suatu perlawanan (konfrontasi). John seharusnya melakukan banyak hal, tetapi seperti Marry, dia juga mempunyai gaya berpikir yang membuka pintu bagi iblis untuk menawan dia.
Perselihan tidak selalu berupa perang terbuka. Sering kali perselisihan merupakan kemarahan yang terpendam dalam rumah tangga, dan orang-orang yang mengetahuinya, tetapi tak seorang pun menanggulanginya. Suasana dalam rumah tangga mereka mencekam dan iblis sangat menyukainya. John dan Marry ini merupakan orang Kristen yang sunggguh memalukan untuk melihat pernikahan mereka gagal dan keluarga merekapun hancur. Yoh 8:31-32 menjadi ayat kunci dalam keputusan mereka. Jika mereka mempelajari firman Allah, mereka akan mengetahui kebenaran, dan jika mereka bertindak sesuai dengan kebenaran itu akan memerdekakan mereka. Satu hal yang perlu kita pegang bahwa Allah tidak akan menelantarkan kita dan meninggalkan kita dalam keadaan tidak berdaya. Kitab 1 Kor 10:13 menjanjikan kepada kita bahwa Allah takkan mengizinkan kita dicobai melampaui daya tahan kita, melainkan dalam setiap pencobaan Dia akan memberiakan jalan keluar kepada kita.
Kebutuhan Penting
Amsal 23:7, mengajar kita bahwa pentingnya untuk berpikir yang tepat. Pikiran kita akan mempengaruhi keberadaan kita kelak, maka haruslah diprioritaskan agar kita memikirkan hal-hal yang benar.
Ø Versus Pikiran Daging Pikiran Roh
Dalam versi King James Roma 8 mengajar kita bahwa jika kita “memikirkan” hal-hal yang berasal dari daging, maka kita akan berjalan dalam daging, tetapi jika “memikirkan” hal-hal dari Roh, maka kita akan berjalan dalam Roh. Bersikaplah serius tentang meruntuhkan benteng-benteng yang telah didirikan iblis dalam pikiran kita. Kita harus gunakan senjata-senjata kita yaitu firman, puji-pujian dan doa.
Ø Dengan Roh-Ku
Zakharia 4:6…bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku firman Tuhan semesta alam. Salah satu dari senjata itu adalah doa (memohon). Kita tak dapat mengatasi situasi kita dengan bertekad semata-mata. Kita perlu bertekad, tetapi tekad dalam Roh Kudus, bukannya dalam usaha kedagingan kita sendiri Roh Kudus adalah penolong kita dan marilah kita bersandar kepada-Nya kita tak dapat berhasil seorang diri.
Ø Kebutuhan Hidup yang Penting
Kebutuhan yang penting adalah sesuatu yang sangat penting sehingga seseorang tak dapat hidup tanpa hal itu seperti detak jantung atau tekanan darah itu penting. Tanpa hal-hal ini tidak ada kehidupan. Kita harus bahwa pemikiran yang benar itu penting bagi kehidupan yang berkemenangan.
Ø Sebagaimana Kita Berpikir Demikianlah Kita
Alkitab menyatakan bahwa pohon dikenal dari buahnya (Mat 12:33). Hal itu berlaku juga dalam kehidupan kita. Pikiran menghasilkan buah, pikirkanlah pikiran yang baik maka buah kehidupan kita akan baik.
Jangan Putus Asa
Dalam Galatia 6:9, Rasul Paulus mendorong semangat kita agar terus maju. Betapa buruknya keadaan hidup kita dan pikiran kita, janganlah kita putus asa. Jangan
kita berhenti di tengah jalan, jangan memilih roh “putus asa” yang lama. Allah sedang mencari orang-orang yang mau melangkah sepanjang jalan bersama Dia.
Berjalan Terus
Apapun yang kita alami dan kita hadapi saat ini kita harus terus berjalan dan jangan putus asa (Yesaya 43:2). Cara Allah untuk menolong kita untuk membuat kemajuan rohani ialah dengan menyertai kita untuk menguatkan kita dan mendorong kita agar terus maju pada masa yang sukar.
Andalah yang Membuat Pilihan
Kita sebagai anak-anak Tuhan akan mempunyai banyak pilihan yang harus dilakukan sepanjang hidup kita. Dalam Ulangan 30:19, Tuhan memberi tahu umat-Nya bahwa Dia memperhadapkan bagi kita kehidupan dan kematian, dan meminta kita untuk memilih kehidupan. Pikiran kita menjadi perkataan kita. Karena itu sangatlah penting agar kita memilih pikiran yang mencetuskan kehidupan. Bila kita melakukannya, maka kata-kata yang benar akan tercetus.
Jangan Menyerah
Dalam kehidupan kita Allah sedang bekerja atas diri kita; setidaknya Dia akan melakukan-Nya jika kita mengundang Dia untuk mengendalikan pikiran kita. Dia sedang memprogram ulang pikiran kita. Bekerja samalah dengan Dia dan jangan menyerah.
Majulah dan Dudukilah
Ulangan 1:6-8 “Tuhan Allah kita telah berfirman kepada kita di Horeb demikian: telah cukup lama kamu tinggal di gunung ini. Majulah, berangkatlah pergilah ke pegunungan orang Amori….. ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu, masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka suatu keputusan, kita jangan berhenti dan menyerah sebelum kemenangan itu sempurna dan kita memiliki warisan yang memang sebenarnya menjadi hak kita.
Sedikit Demi Sedikit
Kesombongan adalah “binatang” yang akan membinasakan kita jika kita menerima terlalu banyak kemerdekaan dalam waktu yang cepat. Pembaruan pikiran kita akan terjadi sedikit demi sedikit, jadi jangan tawar hati jika kemajuan tampaknya berlangsung lambat.
Penderitaan Mendahului Kemerdekaan
Kadang kita bertanya mengapa kita perlu menderita. Sebelum Tuhan Yesus membebaskan kita, kita menanggung sejenis penderitaan tetapi kita akan lebih bersukacita ketika kemerdekaan datang.
Tidak Ada Penghukuman
Roma 8:1, bahwa penghukuman tidak ada jika kita hidup dalam Kristus Yesus, yaitu, hidup berjalan bukan menurut perintah daging, melainkan menurut perintah Roh. Jangan menerima penghukuman bila kita mendapat kemunduran atau mengalami hal yang buruk. Bangkitlah berdiri, kebaskan debu dari diri kita dan mulai lagi.
Jangan Kehilangan Semangat
Mazmur 42:6 “Mengapa engkau tertekan hai jiwaku dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku. Kehilangan semangat menghancurkan harapan, jadi dengan sendirinya iblis selalu berusaha melemahkan semangat kita. Tanpa pengharapan kita akan putus asa, dan memang inilah yang iblis inginkan dari kita. Alkitab berulang kali memberi tahu kita agar jangan hilang semangat atau merasa cemas. Tuhan ingin kita bersemangat, bukannya hilang semangat.
Bersikaplah Positif
Dalam Matius 8:13, Yesus memberitahu kita bahwa akan terjadi bagi kita seperti yang telah kita percayai. King James Version mengatakan “sebagaimana engkau percaya, demikianlah jadinya atas dirimu…” Ini tidak berarti bahwa kita dapat memperoleh apapun yang kita inginkan dan hanya memikirkan hal itu. Allah mempunyai sebuah rencana sempurna untuk kita masing-masing, dan kita tidak dapat mengendalikan Dia dengan pikiran dan perkataan kita. Tetapi kita harus berpikir dan berbicara sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya untuk kita.
Semua Bekerja sama untuk Kebaikan
Roma 8:28, kita yakin bahwa (Allah sebagai mitra dalam karya mereka) segala sesuatu bekerja sama untuk kebaikan kepada dan untuk mereka yang mengasihi Allah dan dipanggil menurut rancangan dan maksud-Nya.
Hari Baru
Dalam ciptaan baru, kita tak perlu mengizinkan hal-hal lama yang dahulu terjadi pada diri kita terus-menerus mempengaruhi kehidupan baru kita. Kita adalah ciptaan baru dan dengan kehidupan baru dia dalam Kristus.
Pekerjaan Roh Kudus
Aku tak dapat menguabah diriku sendiri, tetapi aku percaya bahwa Allah akan mengubahku pada saat aku percaya mempercayai-Nya. Aku tahu itu membutuhkan waktu, dan akau takkan kecewa pada diriku sendiri. Allah telah memulai suatu pekerjaan yang baik di dalamku, dan Dia sanggup menyelesaikan dengan sempurna (Filipi 1:6).
Pikiran yang Siap
Pikiran yang siap berarti bahwa kita harus mempunyai pikiran yang terbuka terhadap kehendak Allah bagi kita, apapun kehendak itu.
Kekuatan dan Pengharapan
Dalam 6:19 mengajarkan kita bahwa harapan itu adalah sauh jiwa dan harapan adalah kekuatan yang menjadikan kita tetap mantap pada masa pencobaan.
Berharaplah untuk Menerima! Untuk Menerima, Berharaplah!
Yesaya 30:18, ini merupakan salah satu ayat Alkitab yang mendatangkan harapan yang besar. Di dalamnya, Allahmengatakan bahwa Dia sedang mencari seseorang untuk diberi anugrah, tetapi itu bukanlah seseorang yang bersikap muram dan berpikiran negatif.
Firasat Buruk
Setiap manusia pasti mengalami yang namanya firasat buruk dan mengalami hal ini, kita harus semakin kuat sehingga kita dapat menyaksikan hari-hari yang baik.
Jagalah Lidah Anda dari Kejahatan
1 Petrus 3:10, memberi tahu kita bahwa menikmati kehidupan dan menyaksikan hari-hari yang baik dan berpikiran serta bermulut positif, itu saling berkaitan.
Roh-Roh Pembelenggu Pikiran
Filipi 4:6-7 ini merupakan suatu perintah kepada kita tentang kekhawatiran kita dalam pribadi kita di mana hanya kepada Allah satu-satunya tempat segala keinginan kita melalui doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Dibebaskan dari Roh-Roh Pembelenggu Pikiran
Hanya satu-satunya firman Tuhan yang membebaskan kita dari pemikiran kita yang tidak sesuai dengan keinginanya yaitu dalam Yohanes 8:31-32 Yesus bersabda “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu adalah benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kita.
Ambillah Keputusan untuk Percaya
Kita sebagai orang Kristen, kita perlu mengambil keputusan orang percaya. Allah sering memberi kita iman untuk hal-hal yang belum dapat diterima pikiran kita (Roma8:26).
Pikirkanlah Tentang Hal yang Sedang Anda Pikirkan
Memang sangat bermanfaat untuk memikirkan tentang firman Allah. Semakin banyak waktu yang diluangkan seseorang dalam merenungkan firman, semakin banyak dia akan menuai firman.
Berhati-hatilah dengan Hal yang Anda Pikirkan
Alkitab memberi tahu kita bahwa semakin banyak waktu yang kita luangkan untuk memikirkan tentang firman yang kita baca dan dengar, semakin besar kuasa dan kesanggupan yang kita miliki untuk melakukanya (Markus 4:24).
Renungkanlah Firman
Menurut Kamus Webster, kata merenungkan berarti , berpikir secara mendalam dan cermat (mempertimbangkan) dan merencanakan atau berniat dalam pikiran (terlibat dalam pertimbangan yang lama, serius dan tenang.
Renungan Menghasilkan Keberhasilan
Alkitab menyatakan bahwa kita harus merenungkan firman Allah siang dan malam (Yosua 1:8) sehingga jalan kita berhasil, dan kemudian kita akan bertindak bijaksana dan beroleh keberhasilan yang baik.
Pikirkanlah tentang Hal yang sedang Anda Pikirkan
Paulus memperingatkan kita di sini agar kita jangan diperintahkan oleh tabiat hawa nafsu kita atau gejolak daging kita, gagasan dari pikiran duniawi kita (Efesus 2:3).
Renungkanlah Karya Allah
Pemazmur Daud sering berbicara tentang merenungkan semua karya Allah yang ajaib tindakan perkasa dari Allah (Mazmur 48:10). Dia berkata bahwa dia memikirkan tentang nama Tuhan, rahmat Allah dan banyak hal lainya yang seperti itu.
Berubahlah dengan Pembaruan Pikiranmu
Rasul Paulus menyatakan kepada kita bahwa jika kita ingin melihat kehendak Allah yang baik dan sempurna dibuktikan dalam hidup kita, kita dapat jika pikiran kita dibarui (Roma 12:2).
Pikirkanlah Hal-Hal Ini
Pemikiran kita pastilah mempengaruhi sikap dan suasana hati kita. Semua yang dikatakan Tuhan kepada kita adalah untuk kebaikan kita sendiri (Filipi 4:8).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar